Penyebab Melonjaknya harga ayam potong

Penyebab harga ayam potong melonjak

 JAKARTA - Kementerian Perdagangan menyatakan, harga ayam potong di pasar yang mengalami kenaikan mencapai Rp38 ribu-Rp40 ribu pasca Lebaran, disebabkan oleh kondisi stok ayam di peternak mengalami kekosongan. Sehingga, hal tersebut tidak dapat menutupi permintaan ayam potong yang naik hingga sekira 20 persen.

"Sebetulnya harga ayam itu naik karena pasca-Lebaran permintaan naik 20 persen. Tapi kondisinya stok di peternak kosong," ucap Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Srie Agustina saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Pasalnya, lanjut Srie, pengisian Day Old Chick (DOC) atau bibit anak ayam yang berumur satu hari baru dilakukan H+5 atau H+6 pasca Lebaran. "Nah itu kan butuh waktu 21-25 hari buat panen," jelasnya.

Dengan demikian, kata dia, bila dilakukan penghitungan, panen ayam baru akan dilakukan pada pekan depan. "Jadi, pekan depan harga bakal normal karena pasokan bakal kembali normal," pungkasnya.

Sekadar informasi, pedagang ayam di sejumlah wilayah Jabodetabek menggelar mogok berjualan. Langkah ini dilakukan setelah pedagang daging sapi juga mogok jualan pada pekan lalu.

Harga ayam yang tinggi di tingkat pedagang pasar tradisional menjadi salah satu pemicu mogok tersebut. Saat ini harga ayam potong berkisar Rp 38 ribu-Rp 40 ribu per kilo gram (kg).